Al Qur’an sebagai kitab suci seluruh
umat muslim yang berisi hukum yang mengatur kemaslahatan hidup seluruh manusia
di muka bumi. Berbagai lingkup kehidupan manusia telah diatur di dalamnya tak
terkecuali media sosial yang hampir setiap hari kita gunakan, yakni facebook.
Tidak asik rasanya apabila hal-hal menarik yang kita alami tak di-share ke
facebook.
Lagi makan update status, lagi belajar update status, lagi pergi ke pasar update status, hingga pergi ke wc-pun update status.
Lagi makan update status, lagi belajar update status, lagi pergi ke pasar update status, hingga pergi ke wc-pun update status.
Kalau kita telisik lebih dalam,
sesungguhnya pada kodratnya manusia diciptakan Allah SWT dengan hawa nafsu dan
emosi. Emosi pada diri manusia membuatnya marah, menangis ketika dirinya sedih,
tertawa atau tersenyum ketika dirinya bahagia dan berbagai bentuk emosi lainya.
Manusia memang mempunyai sifat alami untuk curhat dan berbagi ('share') masalah
yang dideritanya baik peristiwa sedih maupun peristiwa bahagia.
Hal ini sesuai dengan yang tertera
dalam Al Qur’an surat Al-Ma'arij ayat 19 dan 20 :
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا
“Sesungguhnya manusia
diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir”
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
“Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah”,
Jadi, aktifitas
update status para anak-anak manusia di zaman modern seperti kita bukanlah hal
yang baru dalam dunia islam. Al-Qur’an yang diturunkan berabad-abad yang lalu memang
mengetahui semua hal yang menyangkut semua kodrat hidup manusia di muka bumi
ini karena hanya Dia-lah sebenar-benarnya Tuhan manusia.
0 komentar:
Posting Komentar